Video yang diputar saat pelatihan 14 Maret 2008 menceritakan perkembangan cara anak muda menghargai rasa nasionalisme. Pada era yang terdahulu anak muda dengan semangat nasionalisme yang tinggi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahkan dengan semangat yang membara, para muda mendesak petinggi-petinggi Indonesia untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh sudut-sudut negara kepulauan ini bahkan ke se-antero dunia.

Di video itu ditayangkan pula remaja-remaja pada zaman sekarang. Remaja yang lebih senang berfoya-foya bersama teman-temannya ketimbang memperdalam rasa cintanya terhadap bangsa dan tanah air yang telah membesarkan raganya. Muda-mudi itu lebih menggandrungi kebiasaan barat : mendengarkan musik-musik barat, bergaya hidup layaknya orang barat.

Dalam film Naga Bonar jadi 2 pun diulas, bagaimana sang Naga Bonar (diperankan oleh Dedi Mizwar) berusaha untuk menurunkan tangan patung Jenderal Sudirman yang (seolah-olah) tengah menghormati padatnya jalan raya di kota Jakarta. Naga Bonar yang berasal dari Medan, diajak oleh anaknya yang tengah sukses dengan pekerjaannya, Bonaga, ke kota metropolitan itu.

Namun hal seperti itu, sekarang mulai jarang di lakukan oleh para muda yang merupakan generasi penerus bangsa ini di masa depan. Sumpah pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 seperti hanya sejarah saja. Tak melekat dalam hati setiap anak muda. Sumpah pemuda hanya diucapkan setiap satu tahun sekali, setiap peringatannya. Sumpah pemuda tak lagi mampu menarik perhatian anak muda, lalu bagaimana Indonesia 10-15 tahun ke depan ?

By : Tubs