dulu... sekarang....Jika dikatakan bahwa pemuda Indonesia saat ini berbeda dengan pemuda pada jaman perjuangan kemerdekaan lalu, tentu tidak ada alasan untuk menyangkalnya. Keduanya sangat jauh berbeda Mulai dari sisi kehidupannya, sampai rasa nasionalisnya. Padahal, untuk membuat keadaan Indonesia menjadi lebih baik, salah satu hal yang dibutuhkan untuk dimiliki para penerus bangsanya adalah rasa nasionalis.

Ada salah seorang guru saya mengatakan, “Seharusnya kita meniru orang Jepang.” Kenapa ? Karena sebagian besar orang Jepang sangat cinta dengan negaranya. Orang-orang Jepang yang sanggup menimba ilmu dari berbagai negara, benar-benar serius mendalaminya. Kemudian mereka kembali ke negaranya dan menerapkan ilmu tersebut. Sehingga, kehebatan negaranya bisa sejajar atau bahkan melebihi negara yang menjadi sumber kehebatan mereka.

Artinya, orang-orang Jepang sangat cinta dengan negaranya, bukan ? Bagaimana dengan para pemuda Indonesia. Saat ini, jarang sekali orang-orang berjiwa nasionalis tersebut ada di Indonesia. Mungkin, mereka yang menimba ilmu di negara-negara maju lebih memilih bekerja di negara dimana ia menimba ilmu tersebut daripada menyalurkan ilmu mereka ke Indonesia. Alasannya tentu tidak perlu ditanya lagi, di negara maju tersebut “karya” kita lebih bisa dihargai dan tentunya lebih menguntungkan dari segi materi. Lalu, kapan giliran Indonesia untuk maju, jika tidak ada perubahan-perubahan positif baru, yang bisa kita tiru dari negara-negara maju ?

Harapan tiap negara terhadap generasi penerusnya untuk membuat keadaan negara menjadi lebih baik pasti ada. Tapi apakah para generasi penerus kehidupan negara Indonesia merasa, bahwa berjuta-juta orang memiliki harapan yang besar terhadap mereka untuk memperbaiki keadaan negara kita ? Saya khawatir jawabannya adalah tidak. Karena dari yang saya lihat, selama ini sebagian besar muda-mudi, khususnya yang seumuran saya saja belum terlalu peduli terhadap apa yang sedang terjadi di Indonesia.

Tidak sedikit para pemuda Indonesia yang hanya memikirkan foya-foya . Yang kaya, berfoya-foya menikmati harta kekayaan orang tua, yang kurang mampu menanti bantuan orang lain untuk bisa berhasil dalam kehidupan. Jika begini terus, tentu tidak ada hubungan yang saling membantu, bukan ? Nah, pola pikir seperti itulah yang banyak tertanam pada orang-orang Indonesia. Sepertinya hidup itu hanya digunakan untuk tampil asal keren saja. Tapi, itulah pola pikir kebanyakan masyarakat Indonesia. Yang saya takutkan adalah bagaimana nasib Indonesia kelak, jika pola pikir seperti ini tidak diubah ?

By : Riska